Profil

Foto saya
Kota Tangerang, Banten, Indonesia
Tiada usaha yang ikhlas, kecuali Insyaallah akan dibalas oleh Allah. Belajar adalah usaha, maka Insyaallah, Allah akan membalas dengan memudahkan belajar seseorang dan menambahkan ilmu atas usahanya

ZAWIYAH

Selasa, 15 April 2014

Mudhaf Ilaih



MUDHAF ILAIH
Perhatikan contoh berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم
لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ (1) إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ (2) فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ (3) الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ (4)

Kata-kata yang bercetak biru:
1.      kata إِيلَافِ yang disandarkan kepad isim ma’rifat yang berwarna merah yaitu قُرَيْشٍ
2.     kata إِيلَافِ yang disandarkan kepad isim ma’rifat yaitu dhomir yang berwarna merah : هـِمْ
3.     kata رِحْلَةَ yang disandarkan kepad isim ma’rifat yang berwarna merah yaitu الشِّتَاءِ
4.     Kata رَبَّ yang disandarkan kepad isim ma’rifat yang berwarna merah yaitu هَذَا

Penjelasan
Isim-isim yang berwarna biru tersebut pada awalnya adalah isim nakirah yaitu isim yang menunjuk kepada sesuatu yang masih umum, kemudian kata tersebut disandarkan atau ditambahkan kepada salah satu isim ma’rifat, maka kata yang awalnya nakirah (umum) kini berubah menjadi ma’rifat (tertentu)
Kata yang bercetak biru yang dikaitkan kepada kata selanjutnya disebut mudhaf ( مضاف  ) sedangkan kata yang menjadi sandarannya, atau yang ditambahkan kepadanya, yaitu kata-kata yang bercetak merah, kata tersebut disebut mudhaf ilaih (  مضاف إليه )

Ciri-ciri mudhaf  (untuk fungsi membuat nakirah menjadi ma’rifat):
a.      Isim
b.     Tidak diawali alif lam ta’rif
c.      Tidak diakhiri tanwin
d.     Tidak diakhiri huruf nun (apabila isim mutsanna atau jamak mudzakkar salim)

Sedangkan cirri mudhaf ilaih adalah  keadaan akhirnya berkeadaan Jar yang biasa ditandai dengan:

a.      Kasrah, apabila isim mufrad atau jamak taksir
b.     Ya, apabila jamak mudzakkar salim
c.      Apa adanya (mabni) apabila isim dhamir, isim isyarah, isim maushul

Nakirah dan Ma'rifat



Nakirah dan Makrifat
Isim ditinjau dari segi keumuman kekhususan dibagi menjadi dua bagian yaitu isim Nakirah dan isim Ma’rifat.  Isim nakirah adalah isim yang masih menunjukkan makna yang umum, belum menunjuk kepada sesuatu yang tertentu, sebaliknya isim Ma’rifat adalah isim yang telah menunjuk pada obyek tertentu.
Perhatikan dua contoh berikut ini:
زُرْنَا مَدِيْنَةً
Kami telah mengunjungi suatu kota
Kata suatu kota masih masih menunjuk kepada kota mana saja, belum menunjuk kepada kota tertentu yang langsung difahami oleh pendengar. Tapi bedakan dengan kalimat berikut ini:
زُرْنَا سُوْرَابَايَا
Kami telah mengunjungi Surabaya
Kata Surabaya disebut ma’rifat sebab kata itu telah menunjuk pada nama tertentu, dan bukan yang lainnya. Berbeda jika hanya disebut suatu kota, sebab akan masih banyak kemungkinan masuk dalam kategori kota itu.

Macam-macam isim Ma’rifat:
1.      Isim yang diawali oleh alif lam ta’rif (ل ا )
Contoh : الْمَدْرَسَة – الْبَيْت - الْمَدِيْنَة
2.      Setiap isim yang menunjuk nama, baik nama orang, kota, hewan dll.
Contoh : فَاطِمَة – فَرِيْد - سُوْرَابَايَا
3.      Setiap isim yang menunjuk dhamir
Contoh : هُوَ - اَنْتُمْ - ـهُ - ـتُ – كم

4.      Setiap isim yang menunjuk isim isyarah
Contoh : هذا – هذه – ذلك تلك هؤلاء أولئك
5.      Setiap isim yang menunjuk maushul
Contoh : الذي – التي – الذين – اللاتي – ما – من

6.      Setiap isim nakirah yang ditambahkan atau dihubungkan dengan salah satu isim ma’rifat
كِتَابُ حَمِيْدٍ