AL-AF’AL AL-KHAMSAH
a.
Apa yang dimaksud dengan
al-Af’al al-Khamsah?
Fi’il mudhari yang diakhiri ان - ون -
ين (alif nun, wawu nun atau ya nun). Fi’il fi’il ini ada pada fi’il mudhari dengan
dhomir هما -
هم -
- أنتما - أنتم dan أنتِ
b.
Bagaimana I’rab Af’al
Khamsah ini?
Fi’il-fi’il ini I’rabnya sebagai
berikut:
-
Apabila marfu’ maka tandanya adalah tetap
adanya huruf nun
-
Apabila mansub, maka tandanya adalah dibuangnya
huruf nun
-
Apabila majzum, maka tandanya adalah dibuangnya
huruf nun
c.
Berikan contohnya!
Perhatikan contoh berikut!
(هُمَا )
: الطَّالِبَانِ يُذَاكِرَانِ
الدُّرُوْسَ
(هُمْ ) :
الطُّلاَّبُ يُذَاكِرُوْنَ الدُّرُوْسَ
(أَنْتُمَا
) :
يَا أَحْمَدُ وَياَ عَلِىّ أَنْتُمَا تُذَاكِرَانِ الدُّرُوْسَ
(أنْتُمْ
) :
أَيُّهَا الطُّلاَّبُ! أَنْتُمْ تُذَاكِرُوْنَ الدُّرُوْسَ
(أنْتِ ) : يَا آنِسَة!
هَلْ أَنْتِ تُذَاكِرِيْنَ الدُّرُوْسَ
Penjelasan:
Kata-kata yang bergaris bawah tersebut adalah fi’il-fi’il
mudhari af’al khamsah yang marfu, yang tanda marfu’nya adalah ditandai
dengan tetap adanya huruf nun pada akhir fi’il-fi’ilnya tersebut.
Tapi perhatikan jika semua fi’il yang bergaris bawah tersebut
diawali dengan huruf nasabلَنْ berikut ini, apa yang akan terjadi?
(هُمَا )
: الطَّالِبَانِ لَنْ يُذَاكِرَا الدُّرُوْسَ
(هُمْ ) :
الطُّلاَّبُ لَنْ يُذَاكِرُوْا الدُّرُوْسَ
(أَنْتُمَا
) :
يَا أَحْمَدُ وَياَ عَلِىّ أَنْتُمَا لَنْ تُذَاكِرَا الدُّرُوْسَ
(أنْتُمْ
) :
أَيُّهَا الطُّلاَّبُ! أَنْتُمْ لَنْ تُذَاكِرُوْا الدُّرُوْسَ
(أنْتِ ) : يَا آنِسَة!
هَلْ أَنْتِ لَنْ تُذَاكِرِيْ
الدُّرُوْسَ
Kata لن adalah salah satu contoh huruf nasab yang
dapat menasabkan fi’il mudhari, apa yang terjadi dengan fi’il yang bergaris
bawah itu ketika diawali salah satu huruf nasab? Ia menjadi mansub, lalu apa
tanda nasabnya? Tanda nasabnya adalah dengan dibuangnya huruf nun (yang semula
ada ketika marfu’)
Dan perhatikan perubahan yang terjadi pada al-Af’al al Khamsah
ketika diawali salah satu huruf jazam لَمْ?
(هُمَا )
: الطَّالِبَانِ لَمْ يُذَاكِرَا الدُّرُوْسَ
(هُمْ ) :
الطُّلاَّبُ لَمْ يُذَاكِرُوْا الدُّرُوْسَ
(أَنْتُمَا
) :
يَا أَحْمَدُ وَياَ عَلِىّ أَنْتُمَا لَمْ تُذَاكِرَا الدُّرُوْسَ
(أنْتُمْ
) :
أَيُّهَا الطُّلاَّبُ! أَنْتُمْ لَمْ تُذَاكِرُوْا الدُّرُوْسَ
(أنْتِ ) : يَا آنِسَة!
هَلْ أَنْتِ لَمْ تُذَاكِرِيْ
الدُّرُوْسَ
Kataلم adalah
salah satu contoh huruf jazam yang dapat menjazamkan fi’il mudhari, apa yang
terjadi dengan fi’il yang bergaris bawah itu ketika diawali salah satu huruf jazam?
Ia menjadi majzum, lalu apa tanda jazamnya? Ternyata tanda jazamnya adalah sama
pada waktu ia mansub yaitu dengan dibuangnya huruf nun (yang semula ada ketika
marfu’)
Kalo begitu apa kesimpulan I’rab dari al-Af’al al-Khamsah
itu?
الأفعال
الخمسة مرفوع بثبوت النون , منصوب ومجزوم بحذف حرف النون
Al-Af’al al-Khamsah itu marfu
dengan tetap adanya huruf nun, adapun ketika mansub atau majzummaka tandanya dengan cara dihilangkannya huruf nun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan beri masukan