NA’AT /
SHIFAT
(na’at
mufrad)
نعت / صفة
Setelah mengenal
dengan baik pelajaran yang lalu tentang mudhaf ilaih, maka perhatikan pelajaran
yang baru ini. Bandingkan
dua kalimat yang ada berikut ini. Perhatikan antara kata yang dicetak merah (tebal) pada
kolom sebelah kiri dan kata yang dicetak biru (miring)
pada kolom sebelah kanan! APA PERBEDAANNYA?
NO
|
KALIMAT
I
|
KALIMAT
II
|
1
|
هَذَا كِتَابُ
الْمُدَرِّسِ
|
هَذَا كِتَابٌ
جَدِيْدٌ
|
2
|
نَزُوْرُ مَدْرَسَةَ
الْمُدِيْرِ
|
نَزُوْرُ مَدْرَسَةً
كَبِيْرَةً
|
3
|
أَرْغَبُ
فِي قِرَاءَةِ الْقُرْآنِ
|
أَرْغَبُ
فِي قِرَاءَةٍ صَاِمتَةٍ
|
4
|
مَرَرْتُ بِطُلاَّبِ
الْمَعْهَدِ
|
مَرَرْتُ
بِالطُلاَّبِ الْمُجْتَهِدِيْنَ
|
5
|
هَؤُلاَءِ طَالِبَاتُ
الْـجَامِعَةِ
|
هَؤُلاَءِ طَالِبَاتٌ
نَشِيْطَاتٌ
|
6
|
عَرَفْنَا رَئِيْسَ الْمُوَظَّفِيْنَ
|
عَرَفْنَا الرَئِيْسَ اْلأَمِيْنَ
|
Apakah
analisa dan perhatian pembaca sama dengan analisa berikut ?
1.
Bahwa semua kata yang dicetak merah (tebal) selalu
berkeadaan jar (majrur dengan berbagai tanda jarnya), adapun yang
dicetak biru (miring) tidak seperti itu, melainkan menyesuaikan bunyi kata
sebelumnya.
2.
Bahwa setiap kata yang dicetak merah (tebal) tidak
selalu sama dengan kata sebelumya dalam jenisnya (mudzakkkar-muannats),
sedangkan kata yang dicetak biru (miring) selalu sama dengan kata sebelumnya
dalam jenis (mudzakkar-muannats)
3.
Bahwa setiap kata yang dicetak merah (tebal) tidak
selalu sama dengan kata sebelumya , dalam jumlahnya (mufrad, mutsanna dan jamak),
sedangkan kata yang dicetak biru (miring) selalu sama dengan kata sebelumnya
dalam jumlahnya (mufrad, mutsanna dan jamak)
4.
Bahwa setiap kata yang dicetak merah (tebal) umumnya
diawali ال dan tidak diakhiri tanwin, sedangkan kata yang
dicetak biru (miring) mengikuti kata sebelumnya dalam hal nakirah dan
makrifatnya.
5.
Bahwa setiap kata yang dicetak merah (tebal) semuanya
menunjukkan kata benda (isim) sedang kata yang dicetak biru (miring)
menunjukkan kata sifat.
Nah, jika seperti itu analisanya,
maka semua kata yang dicetak merah (tebal) yang berada di kolom sebelah kiri
disebut MUDHAF ILAIH, adapun kata yang
dicetak biru (miring) yang berada di sebelah kanan disebut NAAT/SHIFAT
DENGAN DEMIKIAN, DAPAT
DIAMBIL KESIMPULAN
·
Mudhaf ilaih selalu berkeadaan majrur, sedangkan na’at
berkeadaan mengikuti kata sebelumnya baik dalam keadaan rafa’ nashab maupun jar
·
Mudhaf ilaih selalu berwujud isim, sedangkan na’at
berwujud kata sifat
·
Mudhaf ilaih bisa mufrad, mutsanna atau jamak dan
tidak terikat dengan kata sebelumnya, sedangkan na’at mengikuti kata sebelumnya
dalam hal jumlahnya.
·
Mudhaf ilaih tidak terikat dengan kata sebelumnya
dalam hal jenis (mudzakkar atau muannats) sedang na’at mesti mengikuti dalam
hal jenisnya (mudzakkar atau muannats)
·
Mudhaf ilaih tidak berawalan alif lam atau berakhiran
tanwin, sedang naat terkadang menggunakan alif lam (makrifat) dan terkadang
menggunakan tanwin (nakirah) sama dengan kata yang sebelumnya.
alhamdulillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan beri masukan